Senin, 07 Maret 2011

BSB Mangkrak Dinilai Lucu

http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92317 
Paranoan: Aneh, Ibu Kota Belum Punya Bandara Memadai

SAMARINDA - Belum jelasnya lanjutan proyek Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring terus menuai kritik. Adalah Pengamat Sosial dan Politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) DB Paranoan yang kembali mengeluarkan sindiran terhadap pembangunan lapangan terbang pengganti Bandara Temindung itu.
Kritik dari Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unmul itu bukan sekali- dua kali. Sejak proyek itu mangkrak dan diaudit oleh tim teknis dari Pemprov Kaltim, Paranoan kerap melontarkan statemennya mengenai proyek di utara Samarinda itu.

“Kita ini daerah kaya, masak bangun bandara yang representatif aja tidak bisa. Saya rasa aneh, kalau sampai saat ini Samarinda sebagai ibu kota Kaltim belum punya bandara yang memadai,” katanya. Dia menjelaskan, proyek bandara itu dapat segera terealisasi jika dapat perhatian lebih dari Pemerintah Pusat. Khususnya, untuk mengucurkan dana. Tentu, terang dia, dengan tidak mengesampingkan problematika yang belum tuntas membelit proyek senilai Rp 2,4 triliun itu.

“Kaltim (Pemprov, DPRD, dan pihak terkait lainnya, Red.), harus bisa berkomunikasi politik ke pusat agar bisa mengucurkan dana yang maksimal,” tuturnya. Tak hanya untuk BSB, tapi juga untuk program pembangunan lainnya yang faktanya saat ini memang minim dari perhatian pusat. “Sekali-sekalilah pusat itu melihat ke daerah,” terangnya.

Sementara itu, mengenai polemik yang belum tuntas dalam pembangunan bandara itu, dia menyarankan agar semua pihak terkait kembali duduk satu meja untuk mencarikan jalan keluar. Pihak terkait itu, Pemprov Kaltim, DPRD Kaltim, Pemkot, dan DPRD Samarinda. Tentunya juga kontraktor BSB PT Nuansa Cipta Realtindo (NCR). Diketahui, masalah paling substansial dari mandeknya proyek bandara yang hingga saat ini belum terang diterima publik, adalah tentang sudah adakah kesepakatan dari pemerintah dan PT NCR mengenai selisih nilai kontrak?  

Hasil audit  tim teknis Pemprov Kaltim berbeda dengan versi PT  NCR yang melakukan pengerjaan mulai 26 November 2007 hingga 20 Juli 2009 sudah 32,541 persen. Sedangkan tim teknis menyebutkan progresnya baru 23,009 persen. Belakangan mengenai perbedaan versi ini disebut-sebut sudah tak masalah lagi.
Soal selisih  agaknya  hampir menemui titik temu, setidaknya ini dapat ditangkap dari rencana Pemprov Kaltim untuk melakukan lelang ulang proyek BSB. Tapi, hingga saat ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim belum bisa memastikan kapan lelang ulang, dan hanya mengatakan segera. Rencana lelang ulang  BSB yang sudah berembus sejak Maret tahun lalu belakangan juga menghadapi kendala.

Karena, hingga saat ini Dishub Kaltim mengaku belum menerima lengkap  data-data proyek  bandara atau buku   detailed engginering design (DED) di Pemkot Samarinda. Tapi, Dishub Samarinda justru menyebut semua data sudah diserahkan ke provinsi. Bahkan, Kepala Dishub Samarinda Suko Sunawar, berdasar laporan dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Proyek BSB Mulyanto, mengatakan semua data sudah diserahkan. Pihaknya pun punya tanda bukti penyerahan. (far/ha)

0 komentar:

Posting Komentar