Masih Berkutat Soal Bansos
TENGGARONG, TRIBUN - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil Anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) dalam kaitan dengan dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) APBD 2005 di Ruang Aria Guna Polres Kukar, Senin (21/4). Kali ini, ada empat anggota DPRD yang dipanggil. Mereka adalah M Irkham, Edy Mulawarman, Syarifuddin dan Marwan. Mereka diperiksa secara intensif sekitar satu setengah jam, mulai pukul 10.00 hingga sekitar jam 11.30. Pemanggilan terhadap Edy Mulawarman adalah yang kedua kalinya. Edy juga keluar terlebih dahulu. Kepada Tribun, Edy mengaku dipanggil karena KPK memerlukan informasi mengenai kronologi distribusi bansos. "Mereka tanya mengapa kejadian ini sampai terjadi. Saya beritahu, apa yang saya ketahui. Saya katakan apa yang saya lihat, saya ketahui dan saya rasakan," kata Edy.
Marwan kemudian keluar tak lama menyusul Edy. Ia mengenakan syal hijau yang menutupi hampir setengah badannya. "Tangan kiri saya keseleo, makanya saya pakai ini," kata Marwan, yang menunjukkan balutan perban yang menutupi lengan kirinya. Marwan mengaku ditanyai seputar bansos. Ia enggan menjelaskan berapa yang ia dapat. "Saya hanya ditanyai seputar ini saja," kata Marwan lalu menunjukkan surat undangan pemanggilan KPK yang dibungkus amplop coklat.
Dalam surat panggilan bernomor 532 itu, Marwan dipanggil sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan Samsuri sebagai tersangka. Usai melihatkan surat undangan, Marwan pamit pulang.
Tak lama setelah Marwan, Syarifuddin keluar. Ia tampak terburu-buru. Dalam perjalanan menuju mobilnya, Syarifuddin menceritakan bahwa ia diperiksa seputar bansos. Ia juga mengungkapkan bahwa ia telah mengembalikan dana bansos. "Saya sudah mengembalikan sekitar Rp 115 juta. Saya kembalikan pada tanggal 24 Maret dan 15 April. Sisanya, sekitar Rp 260 akan saya kembalikan segera. Ini adalah kewajiban saya," ucapnya.
Irkham yang keluar terakhir mengungkapkan rasa kesalnya. "Saya baru tahu dana ini adalah dana bansos. Saya merasa dijebak. Saya pikir ini bantuan dari Syaukani. Ia dikenal sebagai orang yang dermawan. Masyarakat saja dinaikkan haji apalagi anggota Dewan. Open house bagi duit. Ini sudah tradisi. Tapi itulah realitanya, karena saya sudah menerimanya, saya akan kembalikan," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa dana yang ia dapatkan dari Chaeruddin dan Setia Budi, rekannya di DPRD Kukar, jumlahnya tidak sebanyak dari data yang diberitahu KPK. "Saya baru tahu bahwa setiap anggota Dewan mendapat Rp 375 juta. Saya merasa tidak mendapat jumlah seperti itu," ucapnya.
Irkham juga berpesan kepada masyrakat Kukar, agar jangan mudah tergoda dengan uang yang diberika oleh pejabat. "Masyarakat harus hati-hati, kalau dinaikkan haji atau umrah, tanya dulu dananya dari mana. Jangan sampai nanti bermasalah," katanya. Dengan diperiksanya empat anggota Dewan ini, menambah deretan panjang anggota dewan yang telah diperiksa KPK selama satu minggu terakhir. Anggota DPRD itu diantaranya, Ketua DPRD Kukar Rahmat Santoso, Wakil Ketua DPRD Joice Lidya, mantan Ketua DPRD Kukar Bachtiar Effendi dan lainnya. (reo)
Sumber : Tribun Kaltim dipublish 22 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(83)
-
▼
Mei
(15)
- Fahrodin Cabut Gugatan di PTUN
- Mutasi Pejabat Terus Berlangsung
- Bansos Fiktif Rugikan Rp 9 M
- Kadis PU Husin Mulai Turun Ke Lapangan
- Anak-anak Kecil Diajak Ikut Serta
- 100 Orang Demo Tolak Mutasi
- Mutasi Di Kukar Juga Picu Demo
- Harun Beri Pilihan Pada Bawahannya
- Sugiyanto Legowo Jika Kalah PTUN
- Ada Dua Kepala Dinas PU di Kukar
- Irkham : Bagi Duit Sudah Tradisi
- DPRD Kukar Rancang Perda Transparansi
- Polres Tetapkan RO Sebagai Tersangka
- Tuntutan Transparansi APBD Kukar
- KPK Periksa Keluarga Tukang Las di Kukar
-
▼
Mei
(15)
Your Text
Categories
- APBD Kukar (8)
- Dugaan Korupsi KTE Kutim (1)
- Isu Dugaan Korupsi Hand Tractor dan Genset Kukar (2)
- Isu Level Propinsi (6)
- Kekayaan Cawali Samarinda (1)
- Kisruh Honorer Kukar (2)
- Korupsi Bansos Kukar (40)
- Korupsi PON Kaltim (2)
- Kutai Kartanegara (7)
- Lucunya Indonesia (6)
- Mutasi Di Kukar (16)
- Pemekaran Kukar (8)
- Penyelenggara Negara (8)
- Polemik Syaukani (13)
- Ragam Korupsi (5)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog List
Total Tayangan Halaman
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Popular Posts
-
Adri No Comment, Rusmadi Tak Jawab SAMARINDA - Tak ada pejabat terkait di lingkungan Pemprov Kaltim yang memberi jawaban memuaskan tentan...
-
Sabtu, 05 Maret 2011 , 08:41:00 Masih Perlu Dana Besar http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92113 TENGGARONG –...
-
SAMARINDA-- Kejaksanaan Tinggi (Kejati) Kaltim terus mengusut dugaan korupsi dana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Kartanegara tahun 2007 ...
-
Tak Terima Fee Batu Bara Diserahkan ke APB-Desa Sumber : http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=91730 TENGGARONG...
-
77 Desa Mendukung Gabung Kutai Tengah http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92276 TENGGARONG – Diam-diam proses ...
-
Siap Galang Keputusan Masyarakat http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92788 SAMBOJA — Meski didera pro dan kon...
-
http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92274 SAMARINDA — Kondisi warga kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Muara Jaw...
-
Warga Pesisir Diadang di Perbatasan http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92401 KHAWATIR akan terjadinya bentro...
-
Terisolasi di Kabupaten yang Kaya Raya (1) http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92269 Jumat (4/3) cuaca cukup c...
-
http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=92668 TENGGARONG – Aspirasi pro-kontra pembentukan Kutai Pesisir terus men...
About Me
- Tolak Korupsi
- Menggalakkan gerakan anti korupsi yang bisa mengikis kekayaan negara
0 komentar:
Posting Komentar